Rabu, 20 Oktober 2010

Physical Evidence

PHYSICAL EVIDENCE

Definisi marketing yang telah lama kita kenal  lebih dari 50 tahun, yaitu: ”Marketing is the process of planning and executing the conception, pricing, promotion, and distribution of ideas, goods, and services to create exchange that satisfy individual and organizational goal” (AMA). Atau “Marketing is the process of planning and executing the conception, pricing, promotion, and distribution of ideas, goods, services to create exchanges that satisfy individual and organizational goals (Kotler, Keller, 2005).
Tujuan marketing adalah menjual lebih banyak produk/jasa kepada lebih banyak orang dengan frekuensi yang lebih meningkat sehingga diperoleh profit yang lebih tinggi. Definisi ini selanjutnya disempurnakan menjadi: ”marketing is an organizational function and a set of processes for creating, communicating and delivering value to customers and for managing customer relationships in ways that benefit the organization and its stakeholders”. Sekarang telah diganti secara radikal oleh AMA (American Marketing Association), menjadi: marketing is the activity, set of institutions, and processes for creating, communicating, delivering, and exchanging  offerings that have value for customers, clients, partners, and society at large.” 
Marketing sekarang bukan lagi merupakan fungsi suatu organisasi, melainkan mencakup kegiatan yang lebih luas yaitu proses edukasi, sehingga dapat memberikan value kepada customer, clients, partner serta masyarakat secara luas. Implementasi tujuan marketing tersebut di atas, dirumuskan dalam marketing mix (bauran pemasaran) yaitu kombinasi dari empat P (Product, Price, Promotion dan Place). Dalam perkembangannya saat ini 4P tersebut ditambah menjadi berbagai P, namun semua P tersebut tidak harus digunakan seluruhnya, tetapi dapat ditambah, dikurangi, dimodifikasi sehingga sesuai dengan strategi marketing yang disusun untuk mencapai tujuan marketing yang diinginkan.
Modifikasi 4P tersebut meliputi 9P yaitu:
1. Planning atau marketing process. Tujuanya untuk mengembangkan dan menterjemahkan tujuan marketing menjadi marketing strategi dan taktik.
2. People. Merupakan orang - orang yang  mengerjakan semua kegiatan mendeliver produk sampai ketangan  konsumen.Orang  - orang  yang mengerjakan semua kegiatan ini  harus memiliki  "passion" atau semangat, gairah  dalam melakukan bisnis.

3. Product. Merupakan kombinasi barang atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan kepada target market. Cakupan produk adalah features, design, packaging, sizes, services, warrantees dan return policies.

4. Price. Adalah harga yang bersedia dikeluarkan oleh konsumen. Cakupannya meliputi retail price/wholesale, discount, trand-in allowances, quantity discount, credit term, sales dan payment period.
    5. Promotion. Adalah kegiatan komunikasi yang meliputi personal maupun non personal komunikasi. Cakupannya adalah; personal selling/sales force, advertising, sales promotion (trade deals, samples, coupons, premiums, tie-inn, pop, displays, sweepstakes, allowances, trade shows, sales rep contest, event), collateral materials (booklets, catalogs, brochures, films, sales kits, promotional products, annual reports), direct marketing (termasuk interactive/internet), public relations (press release) dan publisitas. 
6. Place/Distribution adalah tempat atau saluran distribusi perusahaan dalam melakukan usaha sehingga produk sampai ketangan customer.
7. Partnership adalah kerjasama yang meliputi joint partnership, joint relationship, alliance. Partnership dengan supplier atau distributor sehingga dapat menciptakan value delivery network disebut juga dengan istilah supply chain, partnership marketing, atau partner relationship management.
8. Physical evidence adalah bukti - bukti fisik terhadap produk/jasa yang ingin dijual
9. Power adalah upaya - upaya yang dilakukan dalam rangka memanfaatan peluang yang timbul dari adanya peraturan mengenai usaha yang dilakukan.
 
http://fraimarketing.com/index.php?option=com_content&task=view&id=119&Itemid=26

Physical Evidence

Physical Evidence


Penyelidikan kejahatan yang sukses tergantung pada pengumpulan dan analisis dari berbagai jenis bukti. Forensik ilmuwan mengklasifikasikan bukti dengan cara yang berbeda dan memiliki cara-cara khusus berurusan dengan itu. Salah satu perbedaan utama adalah antara bukti fisik dan biologis. bukti fisik merujuk pada barang-barang yang berasal dari asal tak hidup, sedangkan bukti biologis selalu berasal dari makhluk hidup. Jenis yang paling penting dari bukti fisik sidik jari, tanda ban, jejak kaki, serat, cat, dan bahan bangunan. Biologi bukti termasuk bercak darah dan DNA.
Locard's Bursa Prinsip menyatakan bahwa bukti-bukti, baik fisik dan biologis, dapat ditemukan di tempat kejahatan karena pelaku selalu meninggalkan sesuatu di belakang dengan melakukan kontak dengan korban dan objek di sana. Demikian pula, ia akan sering mengambil sesuatu pergi bersama mereka, yang dapat ditemukan pada pencarian orang mereka, pakaian mereka, kendaraan, atau tempat mereka. Bukti seperti itu sering ditemukan dalam jumlah menit dan dikenal sebagai jejak bukti. Salah satu sumber penting dari bukti fisik jejak adalah serat tekstil, yang biasanya berasal dari pakaian atau perabot yang terlibat dalam kejahatan itu. Ini dapat berupa ditinggalkan oleh pelaku atau mengambil dari korban. Biasanya, jejak bukti tidak terlihat dengan mata telanjang dan dikumpulkan oleh menyikat atau menyedot permukaan tersangka. Setelah dikumpulkan dan kembali di laboratorium, teknik mikroskopis akan sering digunakan dalam pemeriksaan dan analisis sebagai, misalnya, dalam kasus fragmen cat atau serat tekstil.
Kesan tanda lain adalah jenis bukti fisik penting. Ketika item seperti sepatu atau ban datang ke dalam kontak dengan permukaan yang lembut, itu meninggalkan pola menunjukkan beberapa atau seluruh karakteristik permukaan, yang dikenal sebagai kesan. Pengumpulan dan analisa bukti kesan yang ditemukan di tempat kejahatan sering bisa sangat penting untuk penyelidikan.
Pengumpulan benda, tanda dan tayangan yang membentuk bukti fisik kejahatan adalah tugas khusus. Umum prinsip-prinsip melestarikan bukti fisik dan memastikan rantai aman balak menerapkan apa pun kejahatan. Namun, waktu dan usaha yang dimasukkan ke dalam pengumpulan bukti akan lebih jika kejahatan serius, seperti pembunuhan atau pemerkosaan, yang terlibat dibandingkan dengan kejahatan volume disebut seperti perampokan atau pencurian mobil. Dalam kasus terakhir, para peneliti akan berkonsentrasi pada titik masuk dan keluar yang diambil oleh pelaku di mana mereka akan berharap untuk menemukan, di atas semua, sidik jari dan mungkin tanda alat.
Sidik jari mungkin merupakan jenis yang paling signifikan bukti fisik dalam kejahatan yang paling. Teknologi mengumpulkan dan menganalisis sidik jari telah dikenal selama lebih dari satu abad dan telah disempurnakan selama bertahun-tahun. sidik jari itu penting sebagai bukti individualistis. Hal ini dapat mengikat orang tertentu untuk kejahatan, karena tidak ada dua individu yang pernah ditemukan memiliki sidik jari yang sama. Jika sidik jari dari lokasi kejahatan dapat dihubungkan dengan satu dalam database atau dari tersangka, maka identifikasi dapat dibuat. Pengadilan siap akan menerima bukti sidik jari, sehingga selama itu benar dikumpulkan dan dianalisis. bukti DNA, bagaimanapun, dengan cepat menjadi standar emas bukti identifikasi, dan ketika itu dibuat lebih murah, kemungkinan akan mengambil alih dari sidik jari sebagai cara terpenting identifikasi. Saat ini, teknologi ini terlalu mahal untuk penggunaan rutin. DNA, tentu saja, biologi daripada bukti fisik.
jenis lain dari bukti fisik seperti jejak ban dan shoeprints merupakan bukti kelas, bukan individualistis, bukti. Ini berarti bahwa pada bukti sendiri seperti yang mungkin tidak cukup untuk narapidana. Sebuah cetak sepatu diambil dari sebuah sepatu yang relatif baru hanya menyarankan membuat, gaya, dan mungkin ukuran sepatu. Namun, tidak memakai sepatu turun dengan cara yang sama. Orang-orang berjalan dengan kiprah individu mereka sendiri. Mereka juga mengambil jalan yang unik ketika mereka berjalan, tidak ada dua orang berjalan di jalanan yang sama dari waktu ke waktu, dan menghadapi berbagai jenis kerusakan pada sol sebagai mereka menghadapi tanah. Dengan demikian, dari waktu ke waktu, sepatu cetakan dapat berubah dari kelas bukti menjadi individualistis bukti.
Kelas bukti seperti cetakan dari yang relatif sepatu baru atau serat tekstil dapat bermanfaat dalam mengidentifikasi tersangka jika diambil bersama. Korban mungkin telah memakai baju hangat atau jaket dari toko berantai dan serat bisa ditemukan di pakaian tersangka. Jika hal ini diambil dengan cetakan sepatu ditemukan di TKP dari jenis pelatih yang dimiliki dan dipakai oleh tersangka, maka kedua barang bukti fisik diperkuat dan link bahwa tersangka ke TKP.
bukti fisik bisa, karena itu, menjadi bagian sangat signifikan dari penyelidikan kejahatan. Namun, untuk memainkan perannya, bukti harus dikumpulkan dan dianalisis dengan benar. Dalam kasus kejahatan serius, setiap item yang mungkin bukti fisik harus dikumpulkan. Sebagai bukti beberapa adalah jejak bukti, ini berarti suatu pencarian yang sangat teliti, atau "ujung jari" pencarian, dari adegan tersebut dilakukan. Cara pencarian ini dicapai tergantung pada sifat dari tempat kejadian, tetapi sering akan fokus pada titik seperti tubuh, dan kemudian bekerja ke arah luar atau ke dalam dalam spiral. Kadang-kadang, peneliti akan bekerja dalam formasi grid untuk memastikan tidak ada yang terlewatkan. Tubuh sendiri merupakan sumber penting bukti fisik dan mencari serat atau sidik jari akan selalu dibuat sebelum dipindahkan ke kamar jenazah.
Beberapa barang bukti fisik, seperti senjata, dapat mudah untuk menemukan dan mengumpulkan. Namun, penyidik harus berhati-hati untuk tidak mencemari barang-barang oleh, misalnya, meninggalkan sidik jari mereka sendiri. Penyidik umumnya mencakup diri dengan pakaian pelindung untuk menghindari mencemari bukti di TKP. Ketika datang untuk menelusuri bukti, metode lain harus digunakan untuk mengumpulkan itu. Rambut dan serat mungkin menempel ke sepotong selotip berbaring di atas permukaan. Debu dengan bahan kimia khusus dapat mengungkapkan sidik jari atau cetakan sepatu yang sebaliknya tidak terlihat. Kadang-kadang melemparkan terbuat dari bukti kesan seperti sepatu cetakan. Semua bukti fisik akan difoto sebelum menyentuh siapapun karena hal tersebut sangat penting untuk mencatat TKP.
Sangat penting bahwa bukti fisik, apapun sifatnya, tidak terkontaminasi oleh penanganan. Kemasan metode bervariasi sesuai dengan sifat bukti. Tape mengangkat rambut dan serat mungkin akan ditaati sepotong film dan kemudian disegel ke dalam kantung plastik bersih. Serat diangkat dengan pinset akan ditempatkan di dalam bersih secarik kertas yang disebut lipatan druggists 'atau kertas bindle, dan kemudian kadang-kadang disegel di dalam kantong plastik. Koleksi kesan adalah tugas khusus untuk forensik, tidak seperti rambut atau peluru, kesan tidak bisa hanya dikemas dan dibawa kembali ke laboratorium. Kesan bukti sering rapuh, sebuah lagu ban akan rusak atau bahkan dihancurkan oleh curah hujan, misalnya.
Jika bukti fisik yang akan diterima di pengadilan, maka rantai tahanan harus dibuktikan. Artinya, setiap orang yang menangani bukti dari penagihan kepada penampilannya di pengadilan harus telah menandatangani untuk itu. Oleh karena itu, pengadilan tahu siapa yang telah ditahan itu pada setiap tahap perjalanan ini. Tindakan pencegahan harus diambil untuk mencegah kontaminasi silang. Jika seseorang menghadiri TKP dan kemudian memeriksa tersangka, mungkin mereka bisa mentransfer bukti seperti serat tekstil dari tempat kejadian untuk tersangka. Idealnya, petugas yang sama tidak akan mengalihkan antara adegan dan tempat tinggal tersangka. Jika mereka lakukan, karena keterbatasan pada jumlah personil menyelidiki kejahatan, mereka harus menjalani dekontaminasi antara lokasi dan mampu membuktikan kepada pengadilan mereka telah melakukannya.
Dalam kasus pembunuhan, pencarian lanjut untuk bukti fisik akan dilakukan di kamar mayat tersebut. Setelah tubuh dihapus, pencarian bukti di tempat kejadian akan terus berlanjut, terutama di sekitar lokasi tempat mayat itu ditemukan. Sementara barang bukti yang dikumpulkan, pikir juga harus diberikan untuk mengumpulkan sampel kontrol dari tempat kejadian. Jadi, jika bahan-bahan kimia telah tumpah di atas karpet di sebuah insiden, maka penting untuk memiliki perbandingan sampel dari bagian yang terpengaruh dari karpet.
Setelah bukti fisik telah tiba di laboratorium forensik, itu harus disimpan dalam kondisi aman. Perawatan harus diambil bahwa item tidak memburuk di bawah kondisi penyimpanan mereka dalam hal ada interval panjang sebelum sidang pidana dimulai. Ada beberapa teknik yang berbeda di laboratorium yang dapat membantu untuk menganalisis dan mengidentifikasi sumber bukti fisik. Sebagai contoh, microspectrophotometry terlihat berguna dalam mengidentifikasi sifat kimia fragmen cat atau tekstil. Biasanya, ini akan dibandingkan dengan sampel referensi atau untuk yang diambil dari tersangka. Ini mungkin bahwa tidak semua barang bukti fisik akan berubah menjadi relevan untuk memecahkan kejahatan, tetapi lebih baik para peneliti mengumpulkan terlalu banyak bukti fisik daripada terlalu sedikit. Selama mereka tahu bagaimana untuk tetap aman dan cara terbaik untuk menafsirkan dalam konteks bukti lain, bukti fisik bisa menjadi panduan kuat sebagai dengan keadaan dan pelaku kejahatan.



http://translate.google.co.id/#

Physical Evidence

Hasil kerja

Dalam manajemen proyek, hasil kerja (bahasa Inggris: deliverable) adalah objek berwujud atau tak berwujud yang merupakan hasil pelaksaan proyek, sebagai bagian dari suatu kewajiban atau obligasi. Istilah yang biasa dikaitkan secara spesifik dengan objektif ini, dapat berupa suatu kata benda: suatu barang, produk, atau artefak yang harus dibuat dan diberikan sebagai bagian kewajiban, atau suatu kata keterangan: menjelaskan sesuatu yang harus diberikan sebagai bagian dari kewajiban.

http://id.wikipedia.org/wiki/Hasil_kerja

Physical Evidence

Pengertian Bauran Pemasaran [Pemasaran Mix]:

“Marketing mix is the set of marketing tools that the firm uses to pursue its marketing objectives in the market.”(Marketing Management,1997) yang kurang lebih memiliki arti bauran pemasaran adalah kumpulan dari variabel-variabel pemasaran yang dapat dikendalikan yang digunakan oleh suatu badan usaha untuk mencapai tujuan pemasaran dalam pasar sasaran. "Campuran Pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang perusahaan menggunakan untuk mencapai tujuan pemasarannya di pasar." (Manajemen Pemasaran, 1997) Yang Kurang lebih memiliki arti bauran Pemasaran adalah kumpulan variabel-variabel Dari Pemasaran Yang dapat dikendalikan Yang Dibuat suatu perlengkapan badan usaha untuk mencapai Composition Komposisi Pemasaran KESAWAN sasaran pasar.
Menurut Kotler (1997:92) , Marketing mix is the set of marketing tools that the firm uses to pursue its marketing objectives in the target market. Menurut Kotler (1997:92), bauran pemasaran merupakan seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran. yang kurang lebih memiliki arti bahwa bauran pemasaran adalah sejumlah alat-alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk menyakinkan obyek pemasaran atau target pasar yang dituju. Yang Kurang lebih memiliki arti bahwa bauran Pemasaran Pemasaran adalah sejumlah alat-alat Yang perlengkapan anak pajak tangguhan untuk menyakinkan obyek Pemasaran atau pasar target Yang dituju.
Menurut Stanton (1978) Bauran pemasaran (marketing mix) adalah kombinasi dari 4 variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan yaitu produk, harga, kegiafan promosi dan sistem distribus i. Menurut Stanton (1978) Bauran Pemasaran (marketing mix) adalah Kombinasi Dari 4 variabel atau kegiatan Yang merupakan inti sistem Dari anak pajak tangguhan yaitu Pemasaran Produk, harga, dan promosi kegiafan distribus sistem i.
Ada banyak alat pemasaran, McCarthy mempopulerkan pembagian kiat pemasaran ke dalam 4 (empat) faktor yang disebut the four Ps: product, price, place, and promotion ” (cited in Kotler, 1992:92). Ada BANYAK alat Pemasaran, McCarthy mempopulerkan Pembagian kiat Pemasaran KESAWAN ke 4 (empat) faktor Yang disebut empat Ps: produk, harga, tempat, dan promosi "(dikutip dalam Kotler, 1992:92).

Keempat bauran pemasaran tersebut secara singkat dijelaskan sebagai berikut: Keempat bauran Pemasaran Secara singkat tersebut dijelaskan sebagai berikut:
1. Product (produk) adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepada masyarakat untuk dilihat, dipegang, dibeli atau dikonsumsi. 1. Produk (Produk) adalah segala Sesuatu Yang ditawarkan kepada Masyarakat untuk dilihat, dipegang, dikonsumsi atau INVENTORIES. Produk dapat terdiri dari product variety, quality, design, feature, brand name, packaging, sizes, services, warranties, and returns. Produk dapat terdiri Dari berbagai produk, kualitas, desain, fitur, nama merek, kemasan, ukuran, jasa, garansi, dan kembali.
2. 2. Price (harga), yaitu sejumlah uang yang konsumen bayar untuk membeli produk atau mengganti hal milik produk. Harga (harga), yaitu sejumlah uang Yang Chicken bayar untuk membeli Produk atau mengganti hal Milik Produk. Harga meliputi last price, discount, allowance, payment period, credit terms, and retail price. Harga harga terakhir meliputi, diskon, tunjangan, periode pembayaran, syarat kredit, dan harga eceran.
3. 3. Place (tempat), yaitu berbagai kegiatan perusahaan untuk membuat produk yang dihasilkan/dijual terjangkau dan tersedia bagi pasar sasaran. Place (Tempat), yaitu berbagai kegiatan untuk anak pajak tangguhan Membuat Produk Yang dihasilkan / over dan terjangkau Tersedia BAGI sasaran pasar. Tempat meliputi antara lain channels, coverage, assortments, locations, inventory, and transport. Tempat lain meliputi ANTARA saluran, cakupan, ragam budaya, lokasi, persediaan, dan transportasi.
4. 4. Promotion (promosi), yaitu berbagai kegiatan perusahaan untuk mengkomunikasikan dan memperkenalkan produk pada pasar sasaran. Promosi (promosi), yaitu berbagai kegiatan anak pajak tangguhan untuk mengkomunikasikan dan memperkenalkan Produk PADA sasaran pasar. Variabel promosi meliputi antara lain sales promotion, advertising, sales force, public relation, and direct marketing. Variabel promosi penjualan meliputi ANTARA Jumlah promosi, iklan, tenaga penjualan, kehumasan, dan pemasaran langsung.
variabel promosi atau yang lazim disebut bauran komunikasi pemasaran (Koter, 1997:604): variabel promosi atau lazim disebut Yang bauran Komunikasi Pemasaran (Koter, 1997:604):
a. a. Advertising, yaitu semua bentuk presentasi nonpersonal dan promosi ide, barang, atau jasa oleh sponsor yang ditunjuk dengan mendapat bayaran. Iklan, yaitu * Semua Bentuk presentasi dan promosi nonpersonal ide, Barang, jasa sponsor atau Yang Dibuat ditunjuk Artikel Baru mendapat bayaran.
b. b. Sales promotion, yaitu insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan mencoba atau pembelian produk dan jasa. Promosi penjualan, yaitu insentif Jangka Pendek untuk mendorong keinginan mencoba atau Pembelian Produk dan Jasa.
c. c. Public relations and publicity, yaitu berbagai program yang dirancang untuk mempromosikan dan/atau melindungi citra perusahaan atau produk individual yang dihasilkan. Hubungan masyarakat dan publisitas, berbagai program yaitu Yang dirancang untuk mempromosikan dan melindungi atau / atau citra anak pajak tangguhan Produk Yang dihasilkan individu.
d. d. Personal selling, yaitu interaksi langsung antara satu atau lebih calon pembeli dengan tujuan melakukan penjualan. jual Pribadi, yaitu Interaksi Langsung ANTARA Satu atau lebih calon pembeli Artikel Baru Composition Komposisi Penjualan melakukan.
e. e. Direct marketing, yaitu melakukan komunikasi pemasaran secara langsung untuk mendapatkan respon dari pelanggan dan calon tertentu, yang dapat dilakukan dengan menggunakan surat, telepon, dan alat penghubung nonpersonal lain. Langsung pemasaran, yaitu melakukan Komunikasi Pemasaran Secara Langsung untuk mendapatkan respon Dari pelanggan dan calon tertentu, Yang dilakukan Artikel Baru dapat menggunakan surat, Telepon, dan alat penghubung nonpersonal lain.

Evolusi Faktor Bauran Pemasaran [ Marketing Mix] Evolusi Faktor Bauran Pemasaran [Pemasaran Mix]
Bauran pemasaran yang terdiri dari product, price, place, dan promotion (4P) seiring perkembangan jaman dan tuntutan pasar yang senantiasa mengalami perkembangan telah mengalami evolusi dan terus berkembang searah dengan perkembangan perilaku konsumen dan kecerdasan para ahli pemasaran. Bauran Pemasaran Yang terdiri Dari produk, harga, tempat, dan promosi (4P) Jaman seiring perkembangan dan tuntutan pasar Yang senantiasa mengalami perkembangan telah mengalami Terus Evolusi dan berkembang searah perkembangan Artikel Baru therapy terapi Chicken dan kecerdasan para Ahli Pemasaran. Lovelock dan Wright (2002:13-15) mengembangkan bauran pemasaran (marketing mix) menjadi integrated service management dengan menggunakan pendekatan 8Ps , yaitu: Lovelock dan Wright (2002:13-15) mengembangkan bauran Pemasaran (marketing mix) menjadi layanan pendekatan manajemen terpadu menggunakan 8Ps Artikel Baru, yaitu:

product elements, place, cyberspace, and time, promotion and education, price and other user outlays, process, productivity and quality, people, and physical evidence. elemen produk, tempat, dunia maya, dan waktu, promosi dan pendidikan, harga dan pengeluaran pengguna lainnya, proses, produktivitas dan kualitas, orang, dan bukti fisik.
1. 1. Product elements adalah semua komponen dari kinerja layanan yang menciptakan nilai bagi pelanggan. * Semua Produk adalah unsur Kinerja similar: pendekatan model Komponen Nilai Yang menciptakan BAGI Dari pelanggan.
2. 2. Place, cyberspace, and time adalah keputusan manajemen mengenai kapan, dimana, dan bagaimana menyajikan layanan yang baik kepada pelanggan. Place, dunia maya, dan waktu Policy keputusan adalah mengenai Kapan, Dimana, similar: pendekatan model bagaimana menyajikan kepada pelanggan dan Yang Baik.
3. 3. Promotion and education adalah semua aktivitas komunikasi dan perancangan insentif untuk membangun persepsi pelanggan yang dikehendaki perusahaan atas layanan spesifik yang perusahaan berikan. Promosi dan pendidikan adalah * Semua aktivitas Komunikasi dan perancangan insentif untuk membangun Persepsi Yang dikehendaki pelanggan tetap Permanent anak pajak tangguhan similar: pendekatan model spesifik berikan anak pajak tangguhan yang.
4. 4. Price and other user outlays adalah pengeluaran uang, waktu, dan usaha yang pelanggan korbankan dalam membeli dan mengkonsumi produk dan layanan yang perusahaan tawarkan atau sajikan. Harga dan pengguna lain adalah pengeluaran uang Pengeluaran, Waktu, usaha dan Yang korbankan KESAWAN pelanggan membeli dan mengkonsumi Produk dan similar: pendekatan model atau tawarkan Yang sajikan anak pajak tangguhan.
5. 5. Process adalah suatu metode pengoperasian atau serangkaian tindakan yang diperlukan untuk menyajikan produk dan layanan yang baik kepada pelanggan Proses adalah suatu metode pengoperasian atau serangkaian tindakan Yang diperlukan untuk menyajikan Produk dan kepada pelanggan similar: pendekatan model Yang Baik
6. 6. Productivity and quality, produktivitas adalah sejauhmana efisiensi masukan-masukan layanan ditransformasikan ke dalam hasil-hasil layanan yang dapat menambah nilai bagi pelanggan, sedangkan kualitas adalah derajat suatu layanan yang dapat memuaskan pelanggan karena dapat memenuhi kebutuhan, keinginan, dan harapan. Produktivitas dan kualitas, produktivitas adalah sejauhmana efisiensi masukan-masukan similar: pendekatan model ditransformasikan ke KESAWAN-similar: pendekatan model Hasil Hasil Yang Menambah dapat Nilai BAGI pelanggan, KUALITAS sedangkan similar: pendekatan model adalah suatu derajat Yang dapat memuaskan kebutuhan pelanggan KARENA dapat memenuhi, keinginan, dan harapan.
7. 7. People adalah pelanggan dan karyawan yang terlibat dalam kegiatan memproduksi produk dan layanan (service production). Orang-orang adalah pelanggan dan kesejahteraan KESAWAN Yang terlibat kegiatan memproduksi Produk dan similar: pendekatan model (produksi jasa).
8. 8. Physical evidence adalah perangkat-perangkat yang diperlukan dalam menyajikan secara nyata kualitas produk dan layanan. bukti fisik Yang diperlukan adalah perangkat-perangkat KESAWAN menyajikan Secara Nyata KUALITAS similar: pendekatan model dan Produk.

http://translate.google.it/translate?hl=en&sl=id&u=http://jurnal-sdm.blogspot.com/2010/01/konsep-bauran-pemasaran-marketing-mix.htm

Proses

Pengertian Proses Produksi & Jenis Proses Produksi

Proses Produksi
Proses produksi yaitu suatu kegiatan perbaikan terus-menerus (continuos improvment), yang dimulai dari sederet siklus sejak adanya ide-ide untuk menghasilkan suatu produk, pengembangan produk, proses produksi, sampai distribusi kepada konsumen (V. Gaspersz, 2004).
Proses produksi terdiri dari dua kata, yaitu proses dan produksi yang memiliki makna yang berbeda.Proses adalah cara, metode, dan teknik bagaimana sumber-sumber (manusia, mesin, material dan uang) yang akan dirubah untuk memperoleh suatu hasil. Sedangkan produksi adalah kegiatan menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa. Jadi pengertian dari proses produksi adalah suatu cara, metode dan teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumber-sumber (manusia, mesin, material, dan uang) yang ada.

Jenis-Jenis Proses Produksi

Secara umum, proses produksi dibedakan menjadi dua jenis, yaitu proses produksi yang terus-menerus (countinous processes) dan proses produksi yang terputus-putus (intermittent processes). Perbedaan pokok dari kedua proses produksi tersebut adalah berdasarkan pada panjang tidaknya waktu persiapan untuk mengatur (set up) peralatan produksi yang digunakan untuk memproduksi suatu produk atau beberapa produk tanpa mengalami perubahan. Pada proses produksi yang terus-menerus, perusahaan atau pabrik menggunakan mesin-mesin yang dipersiapkan (set up) dalam jangka waktu yang lama dan tanpa mengalami perubahan. Sedangkan untuk proses produksi yang terputus-putus menggunakan mesin-mesin yang dipersiapkan dalam jangka waktu yang pendek, dan kemudian akan dirubah atau dipersiapkan kembali untuk memproduksi produk lain. Adapun sifat-sifat atau ciri-ciri dari proses produksi
yang terus-menerus (countinous processes), yaitu :
1.Produk yang dihasilkan pada umumnya dalam jumlah besar dengan variasi yang sangat kecil dan sudah distandarisasikan.
2.Sistem atau cara penyusunan peralatannya berdasarkan urutan pengerjaan dari
produk yang dihasilkan, yang biasa disebut product layout/departementation
by product.
3.Mesin-mesin yang digunakan untuk menghasilkan produk bersifat khusus
(Special Purpose Machines).
4.Pengaruh operator terhadap produk yang dihasilkan sangat kecil karena mesin
biasanya bekerja secara otomatis, sehingga seorang operator tidak perlu memiliki keahlian tinggi untuk pengerjaan produk tersebut.
5.Apabila salah satu mesin/peralatan terhenti atau rusak, maka seluruh proses
akan terhenti.
6.Job strukturnya sedikit dan jumlah tenaga kerjanya tidak perlu banyak.
7. Persediaan bahan mentah dan bahan dalam proses lebih rendah dari padapersediaan bahan mentah dan bahan dalam proses pada proses produksi yang terputus-putus.
8. Diperlukan perawatan khusus terhadap mesin-masin yang digunakan.
9. Biasanya bahan-bahan dipindahkan dengan peralatan yang tetap (fixed path
equipment) yang menggunakan tenaga mesin, seperti konveyor.

Sedangkan sifat-sifat atau ciri-ciri dari proses produksi yang terputus-putus
(intermetent processes) adalah :
1. Produk yang dihasilkan biasanya dalam jumlah kecil dengan variasi yang
sangat besar dan didasarkan pada pesanan.
2.Sistem atau cara penyusunan peralatan berdasarkan atas fungsi dalam proses
produksi atau peralatan yang sama dikelompokkan pada tempat yang sama, yang disebut dengan process layout/departemantation by equipment.
3.Mesin-mesin yang digunakan bersifat umum dan dapat digunakan untuk menghasilkan bermacam-macam produk dengan variasi yang hamper sama(General Purpose Machines).
4. Pengaruh operator terhadap produk yang dihasilkan cukup besar, sehingga operator memerlukan keahlian yang tinggi dalam pengerjaan produk serta terhadap pekerjaan yang bermacam-macam yang menimbulkan pengawasan yang lebih sulit.
5. Proses produksi tidak akan berthenti walaupun terjadi kerusakan atau terhentinya salah satu mesin/peralatan.
6. Persediaan bahan mentah pada umumnya tinggi karena tidak dapat ditentukan pesanan apa yang harus dipesan oleh pembeli, dan persediaan bahan dalam proses lebih tinggi dari proses produksi yang terus-menerus (countinous processes) karena prosesnya putus-putus.
7. Biasanya bahan-bahan dipindahkan dengan peralatan handling yang dapat berpindah secara bebas (Variable Path Equipment) yang menggunakan tenaga manusia, seperti kereta dorong atau forklift.
8. Pemindahan bahan sering dilakukan bolak-balik sehingga perlu adanya ruang
gerak (aisle) yang besar dan ruang tempat bahan-bahan dalam proses (work in
process) yang besar. 

http://bagus-coy.blogspot.com/2010/03/pengertian-proses-produksi-jenis-proses.html

Proses

PROSES
 
Proses Produksi
Proses produksi merupakan proses perubahan masukan menjadi keluaran. Macam barang yang dikerjakan di unit produksi banyak sekali sehingga macam proses yang ada juga banyak. Pada umumnya proses produksi dibagi menjadi dua yaitu:

1. Proses Produksi Continous
Proses produksi yang tidak pernah berganti macam barang yang dikerjakan. Sejak pabrik berdiri selalu mengerjakan barang yang sama sehingga prosesnya tidak pernah terputus dengan mengerjakan barang lain. Setup atau persiapan fasilitas produksi dilakukan sekali pada saat pabrik mulai bekerja. Sesudah itu, proses produksi berjalan secara lancar. Biasanya urutan proses produksinya selalu sama sehingga letak mesin – mesin serta fasilitas produksi yang lain disesuaikan dengan urutan proses produksinya agar produksi berjalan lancar dan efisien.

2. Proses Produksi intermittent
Proses produksi yang digunakan untuk pabrik yang mengerjakan barang bermacam macam, dengan jumlah setiap macam hanya sedikit. Macam barang selalu berganti ganti sehingga selalu dilakukan persiapan produksi dan penyetelan mesin kembali setiap macam barang yang dibuat berganti. Perubahan proses produksi setiap saat terputus apabila terjadi perubahan macam barang yang dikerjakan. Oleh karena itu, tidak mungkin mengurutkan letak mesin sesuai dengan urutan proses pembuatan barang.

Perencanaan dan Pengendalian Produksi

Kegiatan perencanaan dan pengendalian produksi dapat dikelompokkan menjadi tiga antara lain meliputi:
1. Routing
Routing merupakan kegiatan menentukan urut – urutan dalam mengerjakan suatu pekerjaan,sejak dimulai sampai dengan barang itu jadi.

2. Scheduling
Scheduling merupakan pembuatan jadwal (shedule) untuk melaksanakan suatu pekerjaan. Jadwal kegiatan dibuat sejak mulainya pekerjaan sampai dengan selesai. Penyusunan schedule biasanya didasarkan pada per-mintaan konsumen, kemampuan sarana dan prasarana dan kendala – kendala yang lain. Biasanya untuk menjaga kelancaran proses produksi perlu dibuat Master Schedule. Master Schedule adalah daftar barang setiap macam barang pada waktu – waktu tertentu. Untuk memudahkan pelaksanaannya dan membacanya, biasanya schedule dinyatakan dalam bentuk table atau kadang – kadang berbentuk Guant chart, yaitu bagan berupa balok untuk menunjukkan waktu kegiatan.

3. Dispatching dan Follow up
Dispatching merupakan pemberian wewenang untuk melaksanakan suatu kegiatan. Pelaksanaan dispatching dapat dilakukan dengan perintah lisan, perintah tertulis, atau  dengan tanda yang berupa bunyi. Sedangkan Follow up merupakan suatu langkah perbaikan atas kesalahan yang telah dilakukan sebelumnya. Kesalahan terjadi karena rencana tidak sesuai dengan pelaksanaan.

Prosedur Perencanaan Produk

1. Perencanaan produksi berdasarkan permintaan pasar Perencanaan untuk perusahaan yang menghasilkan produk untuk memenuhi kebutuhan pasar, pada umumnya macam produknya standar, usia produk panjang dan jumlah permintaan banyak. Perencanaan didahului dengan membuat forecasting permintaan, kemudian diikuti dengan rencana persediaan barang jadi dan rencana jumlah produksi. Selanjutnya dibuat rencana kebutuhan bahan baku,bahan pembantu, sumberdaya manusia, kebutuhan mesin dan sebagainya. Dari rencana kebutuhan bahan baku dapat dilanjutkan dengan rencana pembelian dan rencana penyimpanan barang. Dari rencana kebutuhan mesin dapat dilanjutkan dengan rencana pemanfaatan kapasitas dan scheduling.

2. Perencanaan produksi berdasarkan order Perencanaan untuk perusahaan yang melayani pesanan. Umumnya menghasilkan barang yang bermacam – macam, dengan bahan baku yang bermacam – macam. Permintaan barang bermacam – macam, macamnya berganti-ganti dan jumlahnya tidak tentu, sehingga sulit dibuat forecast permintaanya. Karena macam dan jumlah permintaan konsumen sulit diforecast, maka fasilitas produksi harus dibuat relative fleksibel, penyediaan bahan-baku dan pembantu berdasarkan rata – rata kebutuhannya pada tahun – tahun sebelumnya, dan belum tentu mengaitkan dengan macam barang yang dihasilkan.

Pengembangan Perencanaan dan Pengendalian Produksi dengan MRP


Salah satu pengembangan yang sangat penting dalam perencanaan dan pengendalian produksi adalah sistem perencanaan kebutuhan material (Material Requirement Planning). Dalam MRP biasanya hasil produksi akhir terdiri dari beberapa komponen, yang dibuat sendiri di pabrik. Masukan – masukan untuk membuat MRP:

1. Bills of Materials
Bills of Material adalah daftar barang – barang yang diperlukan untuk membuat suatu produk. Daftar ini memuat apa saja yang diperlukan untuk membuat suatu barang, serta jumlah yang diperlukan untuk setiap produk.

2. Struktur Produk
Struktur produk adalah logika proses produksi, yang menyatakan hubungan antara beberapa pekerjaan pembuatan komponen sampai menjadi produk akhir, yang biasanya ditunjukkan dengan menggunakan skema.




3. Master Production Schedule
Master production schedule adalah jumlah barang yang dibuat pada setiap periode yang kan datang. Biasanya kebutuhan produksi tiap minggu, bulan atau hari.

4. Data Inventory atau persediaan barang
Informasi yang berkaitan dengan inventory adalah gross requirement, schedule receipts, projected on hand inventory, planned receipts, dan planned order releases.

Pengendalian Produksi
Pengendalian produksi mempunyai tanggung jawab terhadap pembuatan peramalan, rencana produksi, penjadwalan produksi, penugasan kerja, jalur produk, tingkat persediaan, ukuran jumlah pembelian yang ekonomis dan penyaluran produk dll.

Dokumen Proses Produksi
Untuk mengendalikan proses produksi diperlukan “dokumen” bagi penguraian dan spesifikasi produk. Dokumen yang dimaksudkan adalah yang meliputi:

1. Program produksi ( PP )
Suatu rencana jangka-panjang yang biasanya untuk pengembangan dan pengenalan produk – produk baru.

2. Rencana produksi ( RP )
Perencanaan yang biasanya bagi produk khusus, dimana dalam perencanaan tersebut akan dikendalikan produksi untuk periode waktu jangka-menengah.

3. Jadwal produksi ( JP )
Suatu perluasan rencana produksi untuk mengendalikan produksi dari produk – produk dan komponen – komponennya.

4. Perintah kerja (PK )
Suatu kewenangan dari departemen produksi untuk melaksanakan suatu tugas khusus, dalam arti apa yang akan dikerjakan dan kapan suatu pekerjaan dilakukan.

5. Laporan penyelesaian ( LP )
Pengawas produksi melaporkan penyelesaian suatu perintah kerja. Laporan ini dapat digabungkan dengan perintah kerja.

6. Catatan persediaan ( CP )
Suatu catatan yang memuat tentang jumlah persediaan produk, suku cadang, komponen, dan sebagainya. Persediaan tersebut dapat berupa barang yang disimpan atau yang masih dalam proses.

7. Deskripsi/uraian produk ( UP )
Keterangan fisik atau karakteristik suatu darang yang disesuaikan dengan suatu daftar uraian barang yang standar.
8. Gambar Produk ( GP )
Menggambarkan defenisi dari seluruh produk dan bagian – bagiannya yang digunakan dalam pembuatan atau perakitan produk.

9. Spesifikasi produk ( SP )
Keterangan mengenai kemampuan dan kondisi suatu suatu produk sesuai dengan fungsinya. Juga diterangkan percobaan apa yang digunakan dalam menentukan dapat diterimanya suatu produk.

10. Deskripsi proses ( DP )
Keterangan dari rincian proses yang digunakan dalam membuat produk dan bagian bagian komponennya.

11. Taksiran biaya ( TB )
Suatu bentuk taksiran biaya produksi berdasarkan suatu jadwal tertentu, yang dapat dijadikan sebagai informasi untuk diajukan dalam penetapan atau perencanaan anggaran belanja.

12. Standar pekerjaan (STP)
Waktu standar yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan tertentu dalam keadaan normal.

13. Laporan penerimaan ( LP )
Pengakuan resmi penerimaan bahan – bahan sesuai dengan deskripsi dan kualitas yang ditetapkan dalam perintah pembelian. Laporan ini tidak mencatat atau mengadakan pengakuan dapat diterimanya kualitas bahan.

14. Laporan pemeriksaan penerimaan ( LPP )
Keterangan dari hasil pemeriksaan barang yang diterima setelah barang tersebut diuji sesuai dengan spesifikasinya.

15. Laporan pemeriksaan dalam – proses ( LPdP )
Keterangan dari hasil pemeriksaan yang dilakukan terhadap produk yang masih dalam proses pembuatan

16. Laporan pemeriksaan akhir ( LPA )
Keterangan hasil pemeriksaan yang dilakukan terhadap barang jadi sebelum peyerahan barang.

17. Daftar permintaan barang ( DPB )
Permintaan dari pengendalian produksi untuk dapat membeli membeli barang – barang tertentu sesuai dengan jadwal yang diberikan.

18. Berita acara penerimaan barang ( BAPB )
Pengakuan resmi penerimaan komponen - komponen/bahan – bahan sesuai dengan deskripsi dan kualitas yang ditetapkan dalam perintah pembelian.

19. Bukti pengeluaran barang ( BPB )
Keterangan jumlah barang yang dikirim sesuai dengan perintah penjualan termasuk tanggal dan kepada siapa dikirimkan.
http://www.ittelkom.ac.id/library/index.php?view=article&catid=25%3Aindustri&id=250%3Akonsep-dasar-produksi&option=com_content&Itemid=15

Proses

 Definisi Proses

Menurut definisinya, proses adalah serangkaian langkah sistematis, atau tahapan yang jelas dan dapat ditempuh berulangkali, untuk mencapai hasil yang diinginkan. Jika ditempuh, setiap tahapan itu secara konsisten mengarah pada hasil yang diinginkan.
Banyak contoh proses yang terjadi di dalam kehidupan sehari-hari di sekitar kita, yang mungkin tidak kita sadari: Mobil merupakan hasil dari proses manufaktur. Begitu pula pakaian, rumah, bahkan roti yang kita makan, semua merupakan hasil dari suatu proses yang dapat menjamin kualitasnya.
Proses penjualan menentukan dan mencatat setiap tahapan yang secara keseluruhan mengarah pada produktivitasnya. Aktivitas penjualan yang tidak mengikuti setiap tahapan tersebut cenderung berakhir dengan kegagalan. Asalkan terencana dan tertata bagus, proses penjualan yang berisi sejumlah tahapan itu akan dapat membantu Anda rnengidentifikasi, menganalisis, mengkualifikasi, mengukur peluang, untuk kemudian menentukan tahapan selanjutnya. Jika ingin bagus, perencanaan proses penjualan harus mengacu pada cara transaksi yang diinginkan pelanggan, dan tidak mengacu pada selera salespeople.
Apa Perlunya Proses Penjualan?
Sederhananya adalah agar siapapun yang terlibat dalam aktivitas penjualan tahu langkah apa saja yang perlu dilakukan berikutnya demi meningkatkan peluang keberhasilan menjual. Lagi pula, dalam situasi sekarang ini, hanya sebagian kecil saja kampanye penjualan yang dapat sukses oleh rancangan satu orang. Siklus penjualan Anda berupa transaksi yang melibatkan cuma satu peristiwa, atau serangkaian peristiwa dalam jangka waktu yang lebih panjang, tidak masalah. Yang terpenting adalah Anda tahu apa yang harus Anda lakukan dan kapan melakukannya.
Dengan menggunakan proses penjualan, orang dan perusahaan dapat:
·        Menentukan langkah selanjutnya yang memperbesar peluang sukses.
·        Mendiagnosis kelemahan di tingkat perorangan maupun kelompok dan memperbaikinya.
·        Mengukur tingkat kemajuan program penjualannya pada setiap peluang yang ada.
·        Memprediksi revenue yang dapat diperoleh dari setiap peluang yang ada.

http://kakilimasubang.wordpress.com/2008/07/09/definisi-proses/