Produk (contoh tahap produksi -> produksi jamur tiram)
Tahap selanjutnya adalah memproduksi jamur tiram (Pleurotus spp). Dalam tahapan ini juga ada 10 langkah. Pertama, siapkan serbuk kayu gergajian albasia. Rendam selama 0-12 jam (bergantung pada spesies/strain serbuk kayu yang digunakan). Langkah kedua, tiriskan sampai tidak ada air, pada hari itu juga dengan mengunakan saringan kawat atau ayakan kawat.
Langkah ketiga, membuat subtrat/media tumbuh, pada hari itu juga. Tambahkan 5-15 % bekatul atau polar (bergantung pada spesies/strain yang digunakan), 2% kapur (CaCO3), 2% gypsum (CaSO4) dan air bersih, diaduk merata, kadar air substrat 65%, pH 7. Langkah keempat, distribusikan kedalam baglog polipropilen pada ahri itu juga. Padatkan dalam wadah tersebut, beri lubang bagian tengah, dipasang mulut cincin pralon, kemudian ditutup dengan kapas/kertas minyak. Langkah kelima, sterilisasi/pasteurisasi, satu hari kemudian. Simpan dalam kamar uap atau kukus dalam drum dengan suhu media di dalam baglog 95-120 derajat C selama 1-3 kali 8 jam bergantung pada jumlah substrat yang akan di pasteurisasi. Langkah keenam, inokulasi substrat dengan spawn di ruang inokulasi. Setelahsuhu baglog substrat turun sampai suhu kamar, inokulasikan bibit pada substrat dalam laminar flow. Bibit 10-15gr/kg substrat.
Langkah ketujuh, inkubasi baglog substrat (pertumbuhan miselium 15-30 hari). Rumah jamur/kubung/ruang inkubasi dijaga tetap kering dan bersih, suhu 22-28 derajat C tanpa cahaya. Langkah kedelapan, baglog substrat dibuka cincin dibuka (7-15 hari kemudian). Cara membuka berbeda-beda, tergantung jenis jamur kayu yang digunakan.
Langkah kesembilan, baglog disusun di rak dalam rumah jamur (pertumbuhan jamur 10-15 hari kemudian, tumbuh pin head/bakal tumbuh buah). Bakal tumbuh buah tersebut disiram air bersih agar jamur tumbuh. Untuk jamur tiram, yang disiram rumah jamurnya. Untuk jamur kuping penyiraman langsung pada substrat sampai basah kuyup. Suhu rumah jamur 16-22 derajat C RH : 80-90 %.
Langkah terakhir panen jamur tiram/kuping. Panen kurang dari 9 kali dalam waktu kurang dari 1,5 bulan tergantung cara pemeliharaan/penyiraman jamur dan kebersihan kubung. Atau sisa panen 2-5 kali seminggu.
Faktor penting yang harus diperhatikan dalam budidaya jamur tiram ini adalah masalah higienis, aplikasi bibit unggul, teknlogi produksi bibit (kultur murni, bibit induk, bibit sebar), teknologi produksi media tumbuh/substrat dan pemeliharaan serta cara panen jamur tiram.
(http://asobandey.wordpress.com/2009/06/29/tahap-produksi-jamur-tiram/)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar